
“Banjir serentak di sejumlah wilayah Medan membuat banyak warga kehilangan dokumen penting. Saya minta Dukcapil bersama para lurah benar-benar mempermudah proses pengurusan dokumen yang hilang atau rusak,” tegasnya.
Ia juga mendorong Pemko Medan melakukan jemput bola dengan mendata langsung korban banjir yang kehilangan atau mengalami kerusakan dokumen kependudukan. Hal ini dinilai penting agar warga tidak dipersulit dan dapat segera kembali memiliki dokumen yang sah.
Politisi NasDem itu turut mengingatkan warga untuk tidak mudah percaya kepada oknum yang menawarkan jasa cepat urus Adminduk demi keuntungan pribadi.
“Pengurusan KTP, KK, akta kelahiran, akta nikah dan lainnya sudah ada prosedur resmi. Jangan sampai ada yang dirugikan,” pesannya.
Antonius juga mengajak seluruh pihak mendukung program Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas (Rico Waas), untuk mewujudkan pelayanan publik yang maksimal, transparan, dan menempatkan kepentingan masyarakat sebagai prioritas.
“Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan agar visi ‘Medan untuk Semua, Semua untuk Medan’ benar-benar terwujud,” ujarnya.
Sementara itu, Plh.Lurah Gaharu, Okta Rukmana Banjarnahor, S.Sos mengapresiasi kegiatan Sosperda tersebut. Ia mengakui sejumlah lingkungan di kelurahannya turut terendam banjir pada akhir November lalu dan mendukung penuh pendataan warga yang kehilangan dokumen.
“Kami dan para kepling terus memantau warga, khususnya di daerah rawan. Kami juga mengimbau tetap siaga, mengingat adanya potensi banjir ROB di kawasan Belawan dan sekitarnya,” ujarnya..(Roy)